Mungkin
judul tersebut terlihat sangat pasaran dan sederhana, bahkan terlalu sederhana.
But bagi saya jangan melihat dari sebuah judul saja, apakah judul tersebut
menarik atau tidak. Meski kata Mario Teguh bahwa penampilan luar itu penting, tapi
kalau kita tak menyelaminya apakah kita tau apa yang ada didalamnya. So, bagi
saya judul yang sederhana atau bahkan amat sangat sederhana tak jadi masalah
ketika kita bisa mengerti dan memaknai apa yang terkandung didalamnya. (kok
malah ngomongin judul…..)
Cukup
sudah basa-basinya…
Ini
adalah sebuah tulisan pertama saya tentang apa yang telah saya dapat ketika
saya berlibur di Bali beberapa waktu lalu. Singkat cerita, saya dan beberapa
teman saya pergi ke Kuta di senja hari yang Alhamdulillah meski sedikit mendung
tapi tetap indah. Bukan karena banyak bule-bule yang pakai bikini atau banyak
gadis-gadis yang cantik disana, tapi karena apa yang telah saya dapatkan
disana.
Saya
duduk di atas pasir pantai Kuta. Memandang laut lepas yang begitu luas. Tapi perhatian
saya teralihkan ke para peselancar di sana. Saya bertanya apa yang enak dari
berselancar?, tapi itu tak akan terjawab kalau kita tak mencobanya kan. Dari
situ saya jadi ingat sesuatu tentang bagaimana peselancar ingin
bersenang-senang dengan ombak, ia harus memilih ombak yang bagus untuknya.
Ketika sudah mendapatkan ombak yang di inginkan, peselancar akan mulai
atraksinya. Mengarungi ombak dengan perasaan seakan ingin menunjukkan this is my time, bukan untuk pamer
kemampuan tapi untuk menikmati ombak yang telah dipilihnya. Percaya diri bahwa
ia bisa melakukannya dan terjatuh adalah resikonya. Saya berpikir itu lah
ending dari berselancar, tetapi ternyata bukan hanya itu saja. Terjatuh atau
sengaja terjatuh memang itu akhirnya tetapi bagaimana ia bisa puas dengan apa
yang telah ia pilih dan apa yang telah ia lakukan.
Seperti
dalam kehidupankan? Hidup ini penuh dengan pilihan. Terkadang kita memilih yang
terbaik untuk kita, tapi belum tentu kita dapat melakukannya atau kita memilih
yang terburuk, tapi ternyata kita bisa melakukannya. Tetapi ketika kita sudah
memilih, kita harus melakukan yang terbaik kan. Kita tidak bisa memprediksi
masa depan kita bakal seperti apa, yang ada adalah kita berusaha sekarang dan
menikmati apa yang ada, lalu kita akan “tertawa” dengan apa yang telah kita
capai. Kegagalan atau terjatuh memang suatu hal yang tidak menyenangkan, tapi
bukan kegagalan tersebut yang dilihat melainkan adalah prosesnya, usaha kita
kenap bisa sampai gagal. Ketika sudah memahami kenapa bisa gagal, kita bisa
berusaha lagi bukan. Jangan pernah menyesal ketika kita gagal dalam suatu hal.
Kita masih bisa bangkit dan berusaha lagi. Menikmati segala proses yang kita
lakukan itu sangat menyenangkan karena menurut saya itulah cerita hidup yang sebenarnya.
Saya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan yang sangat lebar dan
banyak sekali. So, kenapa mesti takut untuk selalu berusaha, lagi, dan lagi?
“Life
like a Surfer, You can Choose, do Your Best, and Enjoy It”