Senin, 28 Oktober 2013

Eating Disorder "PICA"



Sekarang ini sering kali kita melihat dan mendengar berita tentang seorang anak yang senang memakan sesuatu yang menurut kita tak lazim, ada yang memakan obat nyamuk batang, putung rokok, abu rokok, sabun, dan pasta gigi. Kasus tersebut sering disebut sabagai “Pica.” Pica adalah sebuah istilah yang menunjuk pada keinginan kuat untuk memakan benda-benda yang bukan merupakan makanan. Pica dapat terjadi pada siapapun, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
            Dibawah ini merupakan salah satu kasus pica yang terjadi pada seorang anak berusia 4 tahun.
Hikmatus Solihah, 4, tidak berbeda dengan bocah-bocah sebayanya. Ia bahkan tergolong periang dan cerdas. Namun putri pasangan Abdul Jamal-Siti Romlah, warga dusun Curahbanyak, desa Kluwut, kecamatan Wonorejo, kabupaten Pasuruan, ini punya kebiasaan aneh, yaitu suka makan beras mentah.
Leha, panggilan bocah ini sedang menikmati sepiring kecil beras mentah didampingi ayahnya, Jamal dan kakaknya Afifudin. Butiran beras itu dikunyahnya hingga halus sebelum ditelan. Tidak terlihat kesulitan siswi TK Karangpoh Kluwut itu mengunyah. Sekitar 15 menit kemudian, sepiring beras itu pun ludes.
Pemandangan itu terjadi tiap pagi hari. Bagi Leha, camilan adalah beras mentah, bukan kue-kue seperti yang disukai bocah-bocah lain. Jamal dan istrinya sebenarnya ingin menghentikan kebiasaan ini, tetapi kalau tidak diberi, Leha akan meminta beras ke tetangga. “tapi kami juga membatasi. Karena kalau tidak, sehari dia bisa habis sekilo,” kata Jamal.

                Pica merupakan salah satu gangguan makan atau eating disorder. Perilaku makan non pangan tidak sesuai dengan perkembangan individu, perilaku tersebut bukan karena adanya penyakit lain melainkan murni karena kebiasaan anak dan kesukaan anak, dan pica terjadi bukan secara eksklusif karena adanya gangguan mental pada anak misalnya pada anak skizofrenia. Dengan melihat benda yang biasa dimakan, tentu kita dapat berkesimpulan bahwa prilaku ini sangat berbahaya. Benda yang dimakan juga hampir selalu merupakan benda yang tidak bersih sehingga dapat menyebabkan infeksi, terutama infeksi cacing dan parasit lainnya yang bisa ikut tertelan. Ini akan menyebabkan semakin beratnya kondisi malnutrisi yang mungkin dialami dan gangguan saluran cerna. Selain itu dampak yang lebih parah bisa menyebabkan terjadinya robek pada saluran cerna, yang pada akhirnya menyebabkan luka hebat dan infeksi.
            Anak kecil sering kali memasukan apapun kedalam mulutnya, sehingga ini bisa menjadi salah satu penyebab pica. Hal ini tak bisa dipungkiri, karena ada suatu tahap yaitu tahap “oral” yang merupakan suatu tahap yang harus di lewati oleh setiap manusia. Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan mengisap. Jika fiksasi terjadi pada tahap ini, Freud percaya individu akan memiliki masalah dengan ketergantungan atau agresi. fiksasi oral dapat mengakibatkan masalah dengan minum, merokok, makan, atau menggigit kuku.
            Cara efektif untuk mencegah agar anak tidak memiliki perilaku pica tidak lain adalah peran orang tua. Orang tua harus aktif menjaga anaknya yang masih dalam tahap pengenalan dari benda-benda yang berbahaya, dan mengenalkannya dengan benda-benda yang aman untuk anak seusia tersebut. Hal seperti itu sangat perlu sebagai upaya pencegahan agar pica tidak terjadi pada anak. Orang tua juga sebaiknya rutin memeriksakan anak untuk mengecek apakah tidak ada bahan berbahaya yang pernah ditelan oleh anak. Namun jika anak sudah memiliki kebiasaan itu, maka orang tua harus bisa tegas dan intensif untuk menyembuhkan kebiasaan anak. Kenyataannya sekarang banyak orang tua yang kasian melihat anaknya menangis karena ingin makan serbuk bata atau bedak sehingga mereka membiarkannya makan sekehendak anak. Cara tersebut jelas salah dan merupakan pengejewantahan dari wujud ketidaktahuan orang tua dalam mendidik anaknya. Karena bentuk rasa kasihan seperti itu bukanlah wujud kasih sayang orang tua kepada anak, melainkan justru malah membahayakan kesehatan anaknya.
Sekali lagi orang tua harus tegas! Orang tua tidak boleh menuruti keinginan anaknya jika meminta benda-benda asing untuk dimakan, orang tua juga harus mengawasi anak ketika bermain. Ketika anak lapar dan ingin makan, orang tua bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mengenalkannya jenis-jenis makanan yang sehat dan bergizi dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian anak pada benda yang ingin dimakan ke makanan yang betul-betul layak untuk dimakan. Rangsang otak anak dengan makanan-makanan yang bergizi ketika dirinya lapar, ketika otak terbiasa dengan rangsangan dari makanan maka lama kelamaan perhatian anak akan teralihkan dari benda-benda asing yang ingin dia makan. Jadi peran orang tua sangatlah penting.

Rabu, 13 Februari 2013

Like a Surfer



Mungkin judul tersebut terlihat sangat pasaran dan sederhana, bahkan terlalu sederhana. But bagi saya jangan melihat dari sebuah judul saja, apakah judul tersebut menarik atau tidak. Meski kata Mario Teguh bahwa penampilan luar itu penting, tapi kalau kita tak menyelaminya apakah kita tau apa yang ada didalamnya. So, bagi saya judul yang sederhana atau bahkan amat sangat sederhana tak jadi masalah ketika kita bisa mengerti dan memaknai apa yang terkandung didalamnya. (kok malah ngomongin judul…..)
Cukup sudah basa-basinya…
Ini adalah sebuah tulisan pertama saya tentang apa yang telah saya dapat ketika saya berlibur di Bali beberapa waktu lalu. Singkat cerita, saya dan beberapa teman saya pergi ke Kuta di senja hari yang Alhamdulillah meski sedikit mendung tapi tetap indah. Bukan karena banyak bule-bule yang pakai bikini atau banyak gadis-gadis yang cantik disana, tapi karena apa yang telah saya dapatkan disana.
Saya duduk di atas pasir pantai Kuta. Memandang laut lepas yang begitu luas. Tapi perhatian saya teralihkan ke para peselancar di sana. Saya bertanya apa yang enak dari berselancar?, tapi itu tak akan terjawab kalau kita tak mencobanya kan. Dari situ saya jadi ingat sesuatu tentang bagaimana peselancar ingin bersenang-senang dengan ombak, ia harus memilih ombak yang bagus untuknya. Ketika sudah mendapatkan ombak yang di inginkan, peselancar akan mulai atraksinya. Mengarungi ombak dengan perasaan seakan ingin menunjukkan this is my time, bukan untuk pamer kemampuan tapi untuk menikmati ombak yang telah dipilihnya. Percaya diri bahwa ia bisa melakukannya dan terjatuh adalah resikonya. Saya berpikir itu lah ending dari berselancar, tetapi ternyata bukan hanya itu saja. Terjatuh atau sengaja terjatuh memang itu akhirnya tetapi bagaimana ia bisa puas dengan apa yang telah ia pilih dan apa yang telah ia lakukan.
Seperti dalam kehidupankan? Hidup ini penuh dengan pilihan. Terkadang kita memilih yang terbaik untuk kita, tapi belum tentu kita dapat melakukannya atau kita memilih yang terburuk, tapi ternyata kita bisa melakukannya. Tetapi ketika kita sudah memilih, kita harus melakukan yang terbaik kan. Kita tidak bisa memprediksi masa depan kita bakal seperti apa, yang ada adalah kita berusaha sekarang dan menikmati apa yang ada, lalu kita akan “tertawa” dengan apa yang telah kita capai. Kegagalan atau terjatuh memang suatu hal yang tidak menyenangkan, tapi bukan kegagalan tersebut yang dilihat melainkan adalah prosesnya, usaha kita kenap bisa sampai gagal. Ketika sudah memahami kenapa bisa gagal, kita bisa berusaha lagi bukan. Jangan pernah menyesal ketika kita gagal dalam suatu hal. Kita masih bisa bangkit dan berusaha lagi. Menikmati segala proses yang kita lakukan itu sangat menyenangkan karena menurut saya itulah cerita hidup yang sebenarnya. Saya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan yang sangat lebar dan banyak sekali. So, kenapa mesti takut untuk selalu berusaha, lagi, dan lagi?
“Life like a Surfer, You can Choose, do Your Best, and Enjoy It”

Rabu, 03 Oktober 2012

CITIZEN DUANE: Perkembangan Remaja


      Pengaruh keluarga dalam pembentukan identitas Duane
Duane Balfour adalah seorang remaja yang sangat mengagumi sosok ayahnya (Cecil Balfour), menurutnya Cecil Balfour adalah seorang yang hebat. Ayahnya yang berprofesi sebagai ilmuan geologi meninggal karena ditembak oleh polisi. Beliau meninggal karena kerja kerasnya dalam menyadarkan masyarakat bahwa suatu saat dikotanya tersebut akan terjadi tanah longsor yang disebabkan oleh pengembangan kota tersebut. Namun tidak ada orang yang percaya dengan pernyataanya tersebut, dan masyarakat menganggap Cecil Balfour adalah orang gila. Akhirnya polisi menembak mati Cecil Balfour dengan seizin dari walikota Milton, yaitu nenek dari Chad Milton. Dari kejadian tersebut membuat Duane menjadi sosok yang idealis. Duane ingin membuktikan bahwa ayahnya tersebut tidaklah gila seperti apa yang telah diberitakan dimedia. Dalam keluarganya, Duane lebih dekat dengan pamannya yaitu Diego dan adiknya yang selalu menuruti kemauan si Duane.

-          Konsep diri Duane Balfour dan Chad Milton
Duane Balfour memiliki sikap idealis, dimana sikap tersebut ia dapatkan dari pengalamannya. Seperti pengalaman ketika ia kehilangan ayah yang ia kagumi, serta keinginannya untuk mengalahkan Chad Milton. Duane sangat dipengaruhi oleh factor ekternal yaitu lingkungan sosialnya.
Sedangkan Chad Milton lebih realistis terhadap keadaan yang ia miliki. Chad sebagai cucu dari walikota Milton merasa dirinya berkuasa di kota ia tinggal. Selainn itu sikap Chad yang dipengaruhi oleh factor keluarganya membuat dirinya selalu berbuat dengan seenaknya.

-          Proses asimilasi dan akomodasi Duane Balfour
Dalam teori Erikson yaitu Idetity vs identity confusion sangat menggambarkan diri Duane. Pada film tersebut Duane mencalonkan diri sebagai calon walikota. Duane merasa bahwa dirinya mampu bersaing dan bisa untuk menjadi walikota. Sehingga Duane ini bisa dimasukkan kedalam Identity Confusion. Namun pada akhirnya Duane merasa lelah dengan apa yang telah ia lakukan tersebut. Selain dari masalah pencalonannya sebagai walikota, ia juga mendapat masalah dari pacarnya tersebut. Sehingga pada akhirnya ia bisa berpikir rasional mengenai situasi dirinya tersebut. Dia mundur dari pencalonannya dan kembali memulai cerita hidup yang baru lagi. Dengan demikian Duane sudah masuk dalam tahap Identity, karena ia telah menjadi dirinya sendiri.
  
-          Locus Of Control Duane Balfour
Locus ol control Duane Balfour dipengaruhi oleh factor eksternal dalam dirinya. Karena banyak hal dari lingkungannya yang mempengaruhi persepsi akan dirinya. Seperti ketika ia kalah dari pemilihan Dewan Murid di sekolahnya, ia menganggap bahwa Chad membayar orang untuk memilihnya dan walikota Milton yang mengizinkan polisi untuk menembak ayahnya membuat banyak persepsi dalam dirinya. Dari semua pengalamannya tersebut sangat mempengaruhi persepsi dan sikapnya tersebut.

Minggu, 24 Juni 2012

Anak dan Media: “Pembelajaran dari Film Kartun dan Film Boneka”


Anak dan Media: “Pembelajaran dari Film Kartun dan Film Boneka”
Pada jaman sekarang, kemajuan teknologi sangatlah pesat. Banyak media yang menampilkan tentang edukasi untuk anak-anak. Coba kita perhatikan siaran yang ada di televisi, contoh yang di ambil adalah acara atau film “Jalan Sesama” dan “Mickey Mouse Clubhouse”. Didalam film tersebut terdapat karakter-karakter yang disukai oleh anak-anak. Selain itu sisi edukasi yang ditampilkan bisa diterima oleh semua kalangan baik dari berbagai macam umur dan juga jenis kelamin. Berikut adalah perbandingan dari kedua film tersebut.
Data Umum
Jenis: Film Kartun
Judul: Mickey Mouse Clubhouse “Goofy Baby”

Durasi: 10.31
Jenis: Film boneka
Judul: Jalan Sesama “Hujan Mati Lampu”

Durasi: 04.34
Penyampaian content
Berisi film tentang penyelesaian masalah yang dikerjakan oleh mickey mouse dan kawan-kawan.
Berupa film yang berisi tentang boneka-boneka karakter dan juga terdapat karakter manusia. Pada film tersebut tidak hanya berisi tentang dialog antar karater, namun juga di selingi dengan nyanyian.
Content
Pada suatu hari mickey, donald, prof.Otto, dan goofy sedang berada di laboratorium untuk mencoba peralatan baru prof. Otto, yaitu mesin waktu. Kemudian goofy disuruh mencobanya, goofy ingin menjadi seorang ksatria. Namun ada kerusakan pada mesin tersebut. Goofy berubah menjadi bayidan semua orang terkejut. Kemudian mickey dan yang lainnya mendapatkan tugas untuk menjaga goofy dan prof. Otto memperbaiki mesin waktu tersebut...

Bercerita tentang karakter Jabrik si badak bercula satu dan si putri yang ketakuatan karena pada saat itu sedang terjadi hujan dan mati lampu. Mereka berdua berusaha untuk melawan ketakutan mereka. Namun setiap kali ada suara petir, mereka berteriak ketakutan. Kemudian mereka mencoba untuk mengusir ketakutan tersebut dengan cara bernyanyi, sehingga hati mereka merasa senang. Tak lama lampu pun menyala dan kemudian pak Bagus datang dan menjelaskan kenapa bisa terjadi mati lampu. Dan akhirnya mereka bertiga bernyanyi bersama..
Tujuan/ materi yang ingin disampaikan/ pelajaran yang bisa di ambil
Bagaimana bertanggung jawab atas tugas yang telah di berikan serta bertanggung jawab atas apa yang telah di lakukan
Bagaimana cara mengatasi ketakutan ketika hujan dan disertai mati lampu
Sasaran pembaca/ penonton
·      Sasaran penonton film ini lebih cocok ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar karena didalam film terebut terdapat pembelajaran-pembelajaran yang banyak ditujukan pada anak-anak.
·      Cocok untuk semua jenis kelamin karena karakter-karakter yang ada sangat diminati oleh anak-anak dan materi yang disampaikan bisa mengena pada semua kalangan.
·      Semua umur namun lebih cocok untuk anak usia sekolah dasar karena karakter di film tersebut lebih disukai oleh anak-anak.
·      Cocok untuk laki-laki dan perempuan karena di film tersebut dapat diterima oleh semua jenis kelamin.
Pengemasan media (kelebihan & kelemahan)
·      Isi dari film tersebut sangat menarik. Tujuan-tujuan yang ingin disampaikan dibuat untuk mudah dingerti oleh anak-anak dan juga orang dewasa.
·      Bahasa yang digunakan masih banyak menggunakan bahasa inggris karena untuk bahasa indonesia sendiri filmnya masih sedikit yang keluar.
·      Sesuai dengan masalah yang sering dihadapi oleh anak-anak yang bermasalah dengan kegelapan,
·      Pada film tersebut tidak hanya menampilkan karakter boneka saja tetapi juga karakter manusia seperti pak Bagus
Teori yang relevan
Pada teori  Sosial Learning milik Bandura, sebagaimana dikutip oleh (Kard,S,1997:14) bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari pembelajaran social adalah pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.

Analisa dari kedua media:
Data di atas memiliki media yang sama, yaitu media film. Film merupakan salah satu media yang sangat dekat dengan anak-anak saat ini. Melalui film anak-anak dapat belajar banyak hal, entah itu baik maupun yang buruk. Pada kedua film tersebut sama-sama memiliki sisi edukasi atau pembelajaran. Pada teori milik Albert Bandura yaitu Sosial Learning dijelaskan bahwa inti dari pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran. Pada anak-anak yang suka melihat film, tingkah laku mereka bisa muncul karena ia melihat dan memodelling tingkah laku yang ada pada film tersebut. Sehingga modelling ini apabila tidak di arahkan pada jalur yang benar akan berdampak pada tingkah lakunya yang menjurus pada hal yang negatif. Peran orang tua sangatlah penting dalam penbentukan perilaku dan kepribadian anak. Di masa teknologi yang canggih ini, anak-anak bisa mendapatkan segala macam informasi. Disini orang tua dituntut untuk selalu mengawasi anak-anaknya.
Film di atas bisa menjadi contoh untuk media pembelajaran bagi anak. Karena film tersebut memiliki banyak sekali sisi edukasinya. Apabila si anak bisa mencontoh perilaku yang ada pada film tersebut, merupakan suatu hal yang baik bagi anak itu sendiri. Namun ada sisi dimana anak kurang bisa mengerti apa yang di maksudkan pada film-film edukasi seperti itu, sehingga peran orang tua untuk menjelaskan tujuan dan inti film sangatlah diperlukan. Teori pembelajaran social berdasarkan pada penjelasan yang diutarakan oleh Bandura bahwa sebagian besar daripada tingkah laku manusia adalah diperoleh dari dalam diri, dan prinsip pembelajaran sudah cukup untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku berkembang. Akan tetapi, teori-teori sebelumnya kurang memberi perhatian pada konteks social dimana tingkah laku ini muncul dan kurang memperhatikan bahwa banyak peristiwa pembelajaran terjadi dengan perantaraan orang lain. Maksudnya, sewaktu melihat tingkah laku orang lain, individu akan belajar meniru tingkah laku tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya. Sehingga pembelajaran bagi anak-anak bisa di ambil dari mana saja, tanpa terkecuali film edukasi seperti di atas.
My opinion / Conclusion:
Dari kedua film di atas, saya lebih menyukai “Jalan Sesama” karena dalam film tersebut terdapat pembelajaran yang lebih universal, maksudnya pada film tersebut tidak monoton dalam menyelesaikan masalah dan banyak diselingi hiburan atau nyanyian yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu masalah tersebut. Sehingga anak yang menonton tidak bosan. Sedangkan pada film “Mickey Mouse Clubhouse”, menurut saya hanya menang di kartun karena kartun memang sangat menarik bagi anak-anak. Namun penyampaian tentang tujuan yang ingin di ungkapkan kurang bisa mengena pada anak-anak.

Selasa, 03 April 2012

Psikologi Anak dalam Diary of a Wimpy Kid

Diary of aWimpy Kid merupakan salah satu film yang menarik untuk kita bahas tentang bagaimana perilaku anak di akhir masa anak-anak pada ranah psikologi. Sebelum kita kupas tuntas film Diary of a Wimpy kid dalam kacamata psikologi, berikut sekilas tentang film tersebut.

            Greg adalah seorang anak yang baru masuk disekolah menengah. Namun dia sekan sudah sangat mempersiapkan segala hal yang akan terjadi di sekolah tersebut. Selain itu, dia juga mendapatkan nasehat dari kakaknya untuk tidak berusaha menonjol. Sahabatnya, Rowley adalah anak yang berani tampil apa adanya meskipun dirinya terkesan seperti masih kekanak-kanakan. Berbeda sekali dengan Greg yang ingin dan berusaha untuk menjadi anak yang terkenal di sekolahnya itu. Segala cara Greg lakukan agar dirinya bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Bahkan pada suatu ketika, ia tanpa sengaja mencederai sahabatnya sendiri sehingga Rowley menderita patah tulang dan Greg tidak minta maaf atas insiden tersebut. Namun Rowley menjadi terkenal atas cedera yang di alaminya tersebut. Kemudian pada saat Greg bertugas sebagai patroli sekolah dan mengantarkan anak-anak TK pulang, ia meminjam jas hujan Rowley. Setelah itu Greg melihat mobil merah yang digunakan oleh segerombolan anak-anak nakal, sehingga Greg takut dan menyuruh anak-anak TK tersebut untuk masuk pada lubang galian. Namun tindakan tersebut dilihat oleh seorang warga dan melaporkan tindakan tersebut kepada sekolah. Alhasil Rowley lah yang kena dari tindakan Greg tersebut dan dia dipecat dari patroli sekolah.
            Pada suatu ketika Greg  mengaku pada Rowley bahwa dia lah yang melakukan tindakan yang menyebabkan Rowley dipecat dari patroli sekolah. Namun Greg bersikap biasa saja tanpa adanya penyesalan. Sehingga Rowley pun marah pada Greg dan persahabatan mereka semakin merenggang. Hari demi hari dilewati Greg dengan sendirian tanpa adanya Rowley sahabatnya. Pada saat Rowley menghampiri Greg untuk mengambil kaset game yang tertinggal dirumah Greg datanglah segerombolan anak nakal yang ditakuti oleh mereka berdua itu. Mereka mendapatkan hukuman dari anak-anak nakal itu. Rowley dipaksa untuk memakan sebuah keju yang sudah lama berada dilapangan basket. Pada saat Rowley memakan keju tersebut datanglah seorang guru dan siswa yang lain. Anak-anak nakal tersebut langsung kabur dengan mobil merahnya. Kemudian siswa-siswa yang lain menjadi takut dengan Rowley karena telah memakan keju busuk itu. Tetapi Greg membela Rowley dan dia mengaku bahwa dirinya lah yang memakan keju busuk tersebut. Setelah kejadian itu kedua anak ini menjadi akrab kembali dan hal yang diinginkan Greg untuk menjadi orang yang terkenal pun tercapai. Mereka berdua menjadi teman terbaik dalam buku tahunan sekolahnya.
Dalam psikolagi anak, perkembangan anak dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosioemosional. Dalam film Diary of a Wimpy Kid tersebut menggambarkan berbagai contoh yang sangat kompleks mengenai ketiga bagian perkembangan tersebut. Dalam film tersebut contoh dari perkembangan fisik adalah pertumbuhan teman-teman Greg yang sebelum masuk sekolah memiliki badan yang sama seperti Greg tetapi setelah masuk sekolah menengah mereka berubah, ada yang tambah tinggi, gemuk, bahkan ada yang mulai berjerawat.
Perkembangan kognitif. Dalam film tersebut Greg digambarkan sebagai seorang anak yang ingin menjadi terkenal, dia menjadi sok dewasa namun dia belum bisa bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, dia egois dan seakan dia hanya mementingkan tujuannya tersebut. Dalam masa anak-anak akhir ini sangat rawan karena pada masa ini merupakan transisi sebelum masuk pada masa remaja. Pola pikir yang benar dapat membantu anak untuk berpikir yang sewajarnya.
Perkembangan sosioemosional. Pada masa anak-anak akhir sampai masa remaja perkembangan sosioemosional pada anak bisa terjadi begitu cepat atau pun lambat. Dalam Erikson’s Psychosocial Stage masa anak-anak akhir sampai remaja bisa masuk pada tahap identity vs Identity Confusion. Dalam tahap ini anak-anak mulai mencari tentang identitas dirinya. Siapakah saya? Bagaimanakah saya? Seperti itu lah yang bisa digambatkan tetang pencarian identitas mereka. Anak-anak juga sering kali merasa bingung akan identitasnya.
Hubungan pertemanan sangat berpengaruh dalam kehidupan anak-anak. Sering kali kita melihat pada usia anak akhir banyak anak-anak yang mulai berteman dengan anak-anak yang lain entah itu sesama gender atau pun lain gender. Ada 6 fungsi pertemanan, yaitu: Companionship (teman sebagai tempat kita untuk berbagi), Stimulation (teman sebagai orang yang memberikan informasi), Physical Support (teman sebagai orang yang dekat dengan individu, dimana kedua hal ini selalu ingin bersama), Ego Support (dalam pertemanan baik saling memahami satu sama lain, sehingga akan timbul timbal balik antar individu dalam pertemanan), Sosial Comparison (dalam pertemanan sering kali kita membanding-bandingkan apa yang kita punya dengan apa yang teman punya), dan yang terakhir adalah Intimacy and Affection (hubungan pertemanan yang baik terjalin dengan penuh kehangatan dan kelekatan).
Demikianlah analisis dari film Diary of a Wimpy Kid. Banyak sekali yang dapat kita pelajari dari film tesebut. Dan hendaknya sebagai orang yang lebih tua dari anak-anak, kita harus membimbing anak-anak ke arah yang positif.